Kontekstualisasi
Matematika hadir di sekeliling kita dan sering kali kita tidak menyadarinya. Salah satu konsep yang menarik dan banyak diterapkan dalam kehidupan nyata adalah konsep memperbesar dan memperkecil gambar. Memahami proses ini sangat penting untuk memahami aspek-aspek seperti proses pembangunan gedung hingga mendesain benda-benda yang biasa digunakan sehari-hari.
Dalam proyek ini, kita akan fokus pada memperbesar dan memperkecil gambar, sebuah topik penting dalam pembelajaran Matematika dan Geometri. Jangan kira konsep ini terbatas pada kedua bidang ilmu tersebut. Konsep ini bersifat interdisipliner dan berinteraksi secara kaya dengan Seni, Arsitektur, Teknik, dan berbagai bidang pengetahuan lainnya.
Pendahuluan
Dalam matematika, "memperbesar" berarti membuat gambar lebih besar dengan mempertahankan bentuknya, yaitu mempertahankan proporsi antarberbagai elemen dalam gambar. Inilah yang disebut kesebandingan. Gambar yang diperbesar disebut segitiga sebangun. Di sisi lain, "memperkecil" adalah proses memperkecil gambar tout tetap mempertahankan bentuknya.
Proses memperbesar dan memperkecil gambar adalah proses geometris berdasarkan proporsi dan skala. Skala adalah perbandingan antara ukuran benda atau tempat pada gambar atau model dan ukuran yang sesuai dalam kenyataan. Contohnya, dalam peta, satu sentimeter dapat mewakili satu kilometer. Dalam kasus ini, skala peta adalah "1:100000" jika kita mempertimbangkan ukuran dalam sentimeter dan kilometer.
Menguasai pengetahuan tentang memperbesar dan memperkecil sangat penting dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari dan profesional. Peta, maket, pemodelan 3D, fotografi, desain produk, seni, arsitektur, dan lain-lain, semuanya didasarkan pada konsep memperbesar dan memperkecil gambar.
Kegiatan Praktis
Judul Kegiatan: Miniatur dan Raksasa: Matematika dalam Seni dan Arsitektur
Tujuan Proyek
Melalui kegiatan langsung dan kolaboratif, memahami dan menerapkan konsep matematika tentang memperbesar dan memperkecil gambar, sambil mengembangkan kemampuan kerja sama tim, manajemen waktu, komunikasi, dan berpikir kreatif.
Deskripsi Proyek
Kelompok yang terdiri dari 3 sampai 5 murid akan memilih benda sehari-hari atau karya arsitektur terkenal dan membuat miniatur (gambar yang diperkecil) serta versi raksasanya (gambar yang diperbesar), dengan menggunakan konsep matematis proporsi.
Bahan yang Dibutuhkan
- Kertas grafik
- Pensil, penghapus
- Penggaris
- Bahan untuk membuat benda (bisa berupa karton, tanah liat, plastisin, dan lain-lain)
- Komputer dengan akses internet (untuk riset dan membuat laporan)
Langkah-langkah Kegiatan
-
Pemilihan Benda: Setiap kelompok harus memilih benda sehari-hari atau karya arsitektur yang akan menjadi fokus proyek. Pilihan ini harus dijelaskan dalam laporan akhir.
-
Mempelajari Proporsi: Siswa harus mempelajari proporsi benda, dengan mengukur dimensi sebenarnya (jika benda sehari-hari) atau meneliti (jika karya arsitektur). Proporsi harus dihitung dan dicatat.
-
Membuat Miniatur dan Versi Raksasa: Berdasarkan proporsi yang telah dipelajari, siswa harus membuat miniatur dan versi raksasa benda. Kedua versi harus mempertahankan proporsi benda asli.
-
Membuat Laporan: Bersamaan dengan kegiatan langsung, kelompok-kelompok harus membuat laporan proyek, yang mencakup topik-topik berikut:
- Pendahuluan: Kontekstualisasi topik, menjelaskan relevansi dan tujuan proyek.
- Pengembangan: Penjelasan teori terkait konsep memperbesar dan memperkecil gambar (dengan kutipan bibliografi), perincian metodologi dan tahapan proyek, penyajian serta pembahasan hasil.
- Kesimpulan: Mengulang poin-poin utama laporan, merefleksikan pembelajaran dan pertimbangan akhir terkait proyek.
- Bibliografi: Mencantumkan sumber yang digunakan dalam proyek.
Miniatur dan versi raksasa yang dibuat, beserta laporan, menjadi hasil akhir proyek. Selain mengaplikasikan konsep matematika dalam situasi sebenarnya, proyek tersebut berfokus pada kolaborasi dan komunikasi antar anggota kelompok, serta manajemen waktu dan sumber daya untuk penyelesaian proyek.
Diharapkan, setelah menyelesaikan proyek, para siswa mampu membuat gambar sebangun dalam situasi memperbesar dan memperkecil, menggunakan bahan-bahan yang beragam dan, tentu saja, matematika! Selain itu, siswa akan mengembangkan kemampuan sosial emosional yang berharga, seperti kerja sama tim, manajemen waktu, komunikasi, berpikir kreatif, dan proaktif.