PENDAHULUAN
Relevansi Tema
- Ekspresi Tubuh: Menari adalah cara yang menyenangkan untuk mengekspresikan diri. Gerakan-gerakan tari membantu bertutur cerita dan menunjukkan perasaan kita.
- Koordinasi dan Kesehatan: Menari membuat tubuh kita lebih kuat dan pikiran kita lebih tangkas. Itu seperti permainan yang membuat kita sehat saat bersenang-senang.
- Budaya dan Sejarah: Setiap tarian berasal dari suatu tempat dan memiliki sejarahnya sendiri. Mempelajari gerakan tari juga mempelajari tentang dunia!
Kontekstualisasi
- Seni dalam Gerakan: Dalam pelajaran Seni, kita mengeksplorasi banyak bentuk kreasi, seperti melukis dan menggambar. Gerakan tari adalah seni dengan tubuh kita!
- Bahasa Universal: Meskipun kita tidak berbicara dalam bahasa yang sama, tari adalah cara semua orang memahami apa yang kita maksudkan.
- Kurikulum Interaktif: Di sini, kita tidak hanya mendengar dan melihat, tetapi juga melakukan. Menari adalah bagian penting dari apa yang kita pelajari di sekolah, membantu kita untuk berkembang dalam berbagai cara.
PERKEMBANGAN TEORI
Komponen
-
Bagian-bagian Tubuh: Untuk menari, kita menggunakan bagian-bagian tubuh yang berbeda seperti kaki, lengan, tangan, dan kepala. Setiap bagian dapat bergerak dalam berbagai cara.
- Kaki: Dapat menghentak, melompat, dan meluncur.
- Lengan: Dapat mengayun, menjangkau, dan mengitari.
- Kepala: Dapat menggeleng, menunduk, dan memutar.
- Dada: Dapat menekuk, membelok, dan mengayun.
-
Ruang dan Waktu: Gerakan-gerakan tari menempati ruang dan berlangsung dalam waktu tertentu.
- Ruang: Penari bergerak ke atas, bawah, menyamping, dan mengitari ruang tersebut.
- Waktu: Gerakan-gerakan dapat cepat atau lambat, dan kita mengikuti irama musik.
-
Energi: Ini adalah kekuatan yang digunakan dalam gerakan tari.
- Gerakan-gerakan Kuat: Seperti melompat tinggi atau menghentakkan kaki dengan keras ke tanah.
- Gerakan-gerakan Lembut: Seperti mengayunkan tangan perlahan atau berjalan dengan ujung kaki.
-
Kelancaran: Bagaimana gerakan-gerakan saling terhubung dalam sebuah tari.
- Gerakan-gerakan Terus-menerus: Tanpa henti, seperti kincir ria yang tidak pernah berhenti berputar.
- Gerakan-gerakan Memisah: Satu gerakan setiap kali, seperti bertepuk tangan lalu melangkah.
Istilah Kunci
- Ritme: Pola waktu dalam musik yang memandu tarian. Itu seperti detak jam atau detak jantung.
- Koreografi: Urutan gerakan tari yang telah direncanakan. Itu seperti sebuah cerita yang diceritakan melalui gerakan tubuh.
- Improvisasi: Menari tanpa koreografi, bergerak sesuai dengan apa yang dirasakan oleh musik. Itu seperti menggambar tanpa model, membiarkan imajinasi menuntun.
Contoh dan Kasus
-
Tarian Patung: Musik diputar dan anak-anak menari dengan bebas. Saat musik berhenti, semua orang membeku. Ini menunjukkan bagaimana kita dapat menggunakan tubuh untuk mewakili benda atau gagasan.
- Anak-anak belajar tentang ruang saat bergerak di seluruh ruangan.
- Mereka belajar tentang waktu saat membeku ketika musik berhenti.
-
Ikuti Pemimpin: Seorang anak melakukan satu gerakan dan anak-anak lainnya harus menirukan. Ini mengajarkan tentang hubungan antara bagian-bagian tubuh dan bagaimana meniru gerakan membantu meningkatkan koordinasi.
- Mengamati dan mengulangi gerakan-gerakan sang 'pemimpin' melatih kelancaran dan ritme.
- Membantu dalam memahami bagaimana gerakan-gerakan saling terhubung untuk membentuk sebuah tarian.
-
Balet Kardus: Anak-anak menggerakkan figur-figur kardus yang mempunyai bagian tubuh yang dapat digerakkan. Ini membantu untuk memahami bagaimana bagian tubuh bergerak dalam suatu tarian.
- Demonstrasi visual tentang bagaimana setiap bagian dapat bergerak.
- Melatih gagasan urutan gerakan dan koordinasi antara bagian tubuh.
RINGKASAN RINCIAN
Poin Relevan
-
Mengeksplorasi Tubuh: Kita memahami bahwa tubuh adalah instrumen kita dalam menari. Kita belajar mengidentifikasi dan menggerakkan setiap bagiannya dengan cara yang berbeda.
- Kita menemukan bahwa kita dapat menciptakan langkah-langkah baru dengan mengombinasikan gerakan-gerakan sederhana!
- Kita melatih gerakan-gerakan terpisah dan juga urutan gerakan yang menghubungkan bagian tubuh yang berbeda.
-
Menggunakan Ruang dan Waktu: Kita merasakan bahwa tari terjadi di sekitar kita dan bahwa waktu musik membantu kita menentukan kapan dan bagaimana bergerak.
- Kita bermain menjadi kecil dan besar dalam ruangan, mengeksplorasi berbagai ukuran gerakan.
- Kita menari cepat seperti kelinci dan lambat seperti kura-kura, merasakan irama musik.
-
Dinamika Gerakan: Kita bereksperimen menggunakan energi yang berbeda saat menari, dari gerakan-gerakan sangat kuat hingga yang sangat pelan.
- Kita melakukan gerakan-gerakan yang terlihat seperti melukis udara dengan kuas imajiner untuk merasakan kelancarannya.
- Kita meniru berbagai binatang untuk mengeksplorasi kekuatan dan kelembutan dalam gerakan-gerakan kita.
Kesimpulan
-
Seni dan Ekspresi: Tari adalah bentuk seni yang memungkinkan kita untuk mengekspresikan emosi dan bertutur cerita dengan tubuh.
- Kita menyimpulkan bahwa kita tidak memerlukan kata untuk menunjukkan perasaan kita; tubuh kita yang berbicara!
- Kita melihat bahwa, seperti sebuah lukisan atau musik, sebuah tarian dapat dipenuhi dengan gagasan dan perasaan.
-
Meniru dan Kreativitas: Melalui permainan, kita belajar meniru gerakan dan menciptakan gerakan kita sendiri.
- Kita mengamati bahwa, bahkan saat meniru, setiap dari kita memiliki cara menari yang khusus dan unik.
- Kita menemukan bahwa tarian terbaik kita muncul saat kita menggunakan kreativitas dan membiarkan tubuh kita mengalir mengikuti musik.
-
Koordinasi dan Kerja Sama Kelompok: Berlatih tari membantu meningkatkan koordinasi kita dan bekerja sama sebagai satu kelompok.
- Kita belajar menyelaraskan gerakan-gerakan kita dengan teman-teman dan bekerja sama untuk menciptakan sebuah tarian bersama-sama.
- Kita merasakan kegembiraan berbagi musik dan gerakan-gerakan dengan teman sebaya, mempererat persahabatan kita.
Latihan
-
Kotak Musik: Saat memutar berbagai musik, anak tersebut harus menari mengikuti irama, memilih gerakan-gerakan yang sesuai dengan suaranya. Ini membantu memahami hubungan antara gerakan dan musik.
-
Cermin Ajaib: Dua anak-anak saling berhadapan, satu menjadi bayangan dan harus meniru gerakan anak yang lainnya. Ini mengembangkan perhatian, meniru, dan kesadaran bagian-bagian tubuh.
-
Cerita dalam Tarian: Setiap anak memilih satu cerita untuk diceritakan melalui tarian, menggunakan gerakan untuk mewakili tokoh dan aksi. Ini mendorong kreativitas dan ekspresi tubuh.