TOPIK - Referensi Ekstratekstual
Kata Kunci
- Koherensi Referensial
- Ekstratektualitas
- Konteks
- Inferensi
- Wacana
- Intertekstualitas
- Pragmatik
- Elipsis
Pertanyaan Kunci
- Apa itu referensi ekstratekstual dan bagaimana perbedaannya dari jenis referensi lainnya?
- Bagaimana konteks memengaruhi pemahaman referensi ekstratekstual?
- Dengan cara bagaimana referensi ekstratekstual berkontribusi pada koherensi dan kohesi teks?
- Bagaimana mengidentifikasi referensi ekstratekstual dalam wacana?
Topik Penting
- Pengertian dan pengenalan referensi ekstratekstual
- Diferensiasi antara referensi ekstratekstual dan situasional
- Contoh praktis referensi ekstratekstual
- Analisis peran konteks dalam penafsiran referensi ekstratekstual
Spesifikasi Berdasarkan Bidang Pengetahuan
Arti
- Ekstratektualitas: Referensi yang tidak ditemukan secara eksplisit dalam teks, tetapi dipahami dari konteks umum atau pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
- Koherensi Referensial: Penggunaan elemen dalam teks yang merujuk pada informasi yang disebutkan sebelumnya atau yang disimpulkan.
Kosakata
- Inferensi: Tindakan menyimpulkan informasi yang disajikan secara implisit.
- Elipsis: Penghilangan elemen dalam kalimat yang dapat dengan mudah didapat kembali dari konteks.
- Pragmatik: Studi bahasa dengan mempertimbangkan konteks di mana bahasa tersebut diproduksi dan ditafsir.
CATATAN - Referensi Ekstratekstual
-
Koherensi Referensial: Koherensi referensial adalah hubungan antara elemen dalam sebuah teks yang mendorong keberlanjutannya. Ia terjadi melalui penggunaan kata ganti, sinonim, dan bentuk linguistik lainnya yang merujuk pada elemen yang disebutkan sebelumnya atau yang diketahui dari konteks.
-
Ekstratektualitas:
- Definisi: Ini adalah mekanisme referensial terhadap elemen yang tidak terkandung secara langsung dalam teks, tetapi diangkat untuk dipahami melalui pengetahuan yang dibagi antara penutur dan pendengar, atau penulis dan pembaca.
- Penting: Memungkinkan efisiensi bahasa dan kekayaan penafsiran, menghubungkan teks ke konteks lebih luas akan pengetahuan dan situasi yang nyata.
-
Konteks:
- Peran: Fundamental untuk menginterpretasikan referensi ekstratekstual karena memberikan kunci yang diperlukan untuk memahami kiasan dan elemen yang tersirat dalam wacana.
- Contoh: Jika seorang pelajar berkata "Ujian itu adalah sebuah bencana, bagaikan kejatuhan Ikarus", referensi ekstratekstual (kejatuhan Ikarus) bergantung pada pengetahuan lawan bicara akan mitologi Yunani agar dapat dipahami sepenuhnya.
-
Inferensi:
- Konsep: Proses kognitif untuk menyimpulkan atau mengekstrak makna yang tidak dinyatakan secara eksplisit dalam teks.
- Penting dalam Referensi: Krusial untuk memahami kiasan dan referensi yang bergantung pada pengetahuan penerima yang telah ada sebelumnya.
-
Wacana dan Intertekstualitas:
- Wacana: Praktik bahasa dalam penggunaan dan caranya kita membangun makna dan berinteraksi dengan orang lain.
- Intertekstualitas: Hubungan dan referensi antara suatu teks dan teks lain yang telah ada sebelumnya, baik melalui kutipan langsung, kiasan, atau parafrasa.
- Inter-relasi: Intertekstualitas adalah suatu bentuk referensi ekstratekstual, sementara wacana adalah manifestasi nyata dari praktik tersebut.
-
Pragmatik:
- Definisi: Cabang linguistik yang mempelajari bagaimana konteks memengaruhi dalam penafsiran makna.
- Rlevansi: Membantu memahami bagaimana referensi ekstratekstual diterjemahkan dalam situasi komunikatif tertentu.
-
Elipsis:
- Konsep: Penghilangan sebuah elemen dalam pembentukan kalimat, yang tersirat dari konteks.
- Contoh: Dalam "Kau akan makan siang?", elipsis subyek "Kau akan makan siang [bersama saya]?"
Konten Topik
-
Definisi dan pengenalan referensi ekstratekstual:
- Langkah demi Langkah: Identifikasi bagian teks yang tampak tidak lengkap atau membutuhkan pengetahuan tambahan. Simpulkan makna berdasarkan pengetahuan umum dan konteks di mana komunikasi terjadi.
-
Diferensiasi antara referensi ekstratekstual dan situasional:
- Referensi situasional merujuk pada elemen yang hadir dalam konteks komunikasi langsung (mis: "Buku ini bagus sekali").
- Referensi ekstratekstual mengimbau pada pengetahuan yang berada di luar teks dan konteks langsung (mis: "Seperti di Romeo dan Juliet, percintaan mereka ditakdirkan untuk gagal").
-
Contoh praktis referensi ekstratekstual:
- Dalam literatur, referensi ke peristiwa atau karya sejarah untuk menciptakan efek atau menyampaikan pesan tanpa harus menjelaskan keseluruhan konteks (mis: "Ini adalah tahun 1984-mu", mengacu pada buku karya George Orwell).
- Dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita berbicara tentang selebriti atau peristiwa yang dikenal di seluruh dunia tanpa harus memperkenalkan siapa mereka atau apa yang terjadi (mis: "Dia ingin menjadi Steve Jobs di bidang teknologi.").
-
Analisis peran konteks dalam penafsiran referensi ekstratekstual:
- Konteks sosial, sejarah, dan budaya memiliki peran krusial. Pemahaman bergantung pada keakraban akan konteks tersebut.
- Misalnya, penyebutan "tembok" dapat membangkitkan gambaran dan konsep yang berbeda bergantung pada apakah konteksnya adalah sejarah (Tembok Berlin), geografis (pemisah antara tanah), atau sastra (referensi ke tembok dalam "Macbeth" karya Shakespeare).
RINGKASAN - Referensi Ekstratekstual
- Referensi ekstratekstual adalah sebuah konsep kunci dalam koherensi dan kohesi teks, yang berhubungan dengan penggunaan informasi yang tidak hadir secara eksplisit dalam teks, tetapi dipahami melalui pengetahuan berbagi dan konteks.
- Pengenalan referensi tersebut bergantung pada kemampuan pembaca atau pendengar untuk menarik kesimpulan berdasarkan pengetahuan sebelumnya dan konteks di mana teks atau wacana diproduksi.
- Elipsis dapat dianggap sebagai suatu bentuk referensi ekstratekstual, karena ini melibatkan hilangnya informasi yang bisa disimpulkan dengan mudah oleh penerima dari konteks komunikasi.
Kesimpulan
- Referensi ekstratekstual penting untuk efisiensi bahasa dan untuk menghubungkan teks ke perspektif pengetahuan dan peristiwa yang lebih luas.
- Konteks adalah sebuah elemen vital untuk pemahaman referensi ekstratekstual, yang menggarisbawahi pentingnya pragmatik dalam menafsirkan makna.
- Diferensiasi antara referensi ekstratekstual dan situasional penting untuk pemahaman ruang lingkup dan penerapan referensi di dalam dan di luar teks.
- Contoh praktis, seperti kutipan sastra atau kiasan untuk peristiwa budaya, membantu memperkuat pemahaman akan referensi ekstratekstual dan penerapannya dalam beragam konteks komunikasi.