Pendahuluan
Relevansi Topik
Hubungan anafora dan katafora merupakan salah satu elemen penting dalam kohesi tekstual, yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa teks memiliki kontinuitas, koherensi, dan kefasihan. Oleh karena itu, ini adalah pilar kompetensi linguistik yang ada di semua bidang komunikasi tertulis dan lisan. Pemahamannya meningkatkan kemampuan interpretasi dan produksi teks, memungkinkan pemahaman pesan yang lebih kompleks dan pembuatan argumen yang lebih kuat.
Kontekstualisasi
Dalam studi bahasa Portugis, hubungan anafora dan katafora dimasukkan dalam ruang lingkup semantik, dalam studi tentang fenomena referensi dan substitusi. Topik ini dibahas pada tahun pertama Sekolah Menengah setelah mempelajari kelas kata, yang memungkinkan siswa mengembangkan pemahaman mereka tentang cara kerja kata dalam konteks yang lebih luas, menunjukkan hubungan antara kata dan elemen wacana. Dengan cara ini, hubungan anafora dan katafora merupakan langkah penting dalam membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang cara kerja bahasa.
Pengembangan Teoretis
Komponen
-
Anafora: Anafora terkait dengan gagasan pengambilan kembali, menjadi mekanisme yang memungkinkan penggunaan kembali informasi yang telah disebutkan sebelumnya. Secara khusus, ini adalah kata atau ekspresi yang merujuk pada sesuatu yang disebutkan dalam teks. Referensi ini dapat berupa nominal (menggunakan nama yang sama), pronominal (menggunakan kata ganti yang merujuk pada istilah yang telah disebutkan), atau verbal (menggunakan kembali kata kerja yang telah digunakan).
-
Katafora: Berlawanan dengan anafora, katafora terjadi ketika sebuah kata atau ekspresi merujuk pada sesuatu yang akan disebutkan kemudian dalam teks. Penggunaan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi, mempersiapkan pembaca untuk apa yang akan terjadi selanjutnya. Ini umum dalam struktur seperti "itu" atau "ini" yang mendahului informasi yang akan disajikan.
Istilah Kunci
-
Kohesi Tekstual: Adalah keterkaitan, hubungan antara kata, istilah, frasa, dan paragraf dalam suatu teks. Kohesi bertanggung jawab untuk memberikan kesatuan dan logika pada teks, memudahkan pemahaman dan interpretasi pembaca.
-
Anafora: Dari bahasa Yunani "ana" (pengulangan) dan "phéro" (membawa), adalah referensi ke informasi yang telah disajikan sebelumnya dalam teks.
-
Katafora: Dari bahasa Yunani "kata" (sebelum) dan "phéro" (membawa), adalah antisipasi terhadap istilah atau ekspresi yang akan disajikan kemudian.
Contoh dan Kasus
-
Anafora Nominal: "Rumah itu berwarna biru. Rumah itu dalam kondisi sangat baik." Kata ganti "itu" merujuk kembali pada istilah "rumah".
-
Anafora Verbal: "Maria suka cokelat. Aku juga." Kata ganti "aku" merujuk kembali pada gagasan kata kerja "suka".
-
Katafora: "Ini yang belum pernah kulihat! Di tengah ruangan, ada gajah." Kata ganti "ini" mengantisipasi informasi tentang apa yang belum pernah dilihat pembicara, gajah di ruangan.
Ringkasan Tersusun
Poin Relevan
-
Pemahaman Kohesi Tekstual: Kohesi tekstual adalah hubungan antara berbagai bagian teks yang memberikan makna dan kefasihan dalam membaca. Hubungan anafora dan katafora adalah instrumen kohesi yang memungkinkan wacana berkembang secara logis dan berkelanjutan.
-
Anafora dan Katafora: Ini adalah konsep-konsep kunci dalam studi hubungan referensi. Anafora mengacu pada apa yang telah disebutkan, sedangkan katafora mengantisipasi apa yang akan dikatakan. Alat-alat ini membantu menghindari pengulangan yang tidak perlu dan memperkenalkan konsep atau elemen baru secara efektif ke dalam teks.
-
Jenis Anafora: Ada tiga jenis anafora, yaitu nominal, pronominal, dan verbal, masing-masing merujuk pada elemen tertentu dalam teks. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk memahami alur informasi dalam teks.
Kesimpulan
-
Dasar Hubungan Anafora dan Katafora: Hubungan anafora dan katafora sangat diperlukan untuk produksi dan pemahaman teks dalam bahasa Portugis. Hubungan ini mendorong efisiensi ekspresi, menghindari pengulangan dan memperkenalkan ide-ide baru secara koheren.
-
Keterampilan yang Ditingkatkan: Mempelajari hubungan ini meningkatkan keterampilan membaca pemahaman, sehingga lebih mudah mengikuti struktur dan alur teks. Selain itu, meningkatkan kemampuan ekspresi tertulis, memungkinkan siswa menghasilkan teks dengan kohesi dan koherensi yang lebih baik.
-
Relevansi dalam Berbagai Konteks: Hubungan anafora dan katafora tidak hanya relevan di ruang kelas, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan ini sangat penting dalam interpretasi berita, teks akademis, sastra, dan bahkan dalam interaksi sosial.
Latihan yang Disarankan
-
Pilih berita surat kabar dan tandai semua kemunculan anafora dan katafora. Sorot juga elemen yang dirujuk kembali atau diantisipasi dalam setiap kasus.
-
Tulis ulang paragraf berikut, pertahankan makna aslinya dan perbaiki inkonsistensi yang disebabkan oleh kurangnya anafora atau katafora: "Ana pergi ke pasar. Ana membeli apel, pisang, dan jeruk. Ana membayar di kasir. Ana pulang. Buah-buahan yang dibeli Ana itu enak."
-
Pertimbangkan kalimat berikut: "Maria sangat menyukai buku itu. Ia tidak bisa berhenti membaca." Identifikasi jenis anafora yang ada dan jelaskan jawaban Anda.