Pendahuluan
Relevansi Tema
Tulisan dan Lisan adalah pilar-pilar dasar linguistik dan penting untuk komunikasi manusia yang efektif. Penguasaan kompetensi ini sangat krusial dalam kehidupan setiap individu, karena menjadi alat penting untuk mengekspresikan ide, menyampaikan informasi, berinteraksi dalam masyarakat, di samping menjadi syarat dasar untuk kesuksesan akademis dan profesional.
Kontekstualisasi
Tulisan dan Lisan adalah bagian integral dari kurikulum Bahasa Indonesia kelas 2 Sekolah Menengah Atas, yang menjadi dasar untuk pembelajaran kritis membaca dan produksi teks selanjutnya. Pemahaman konsep-konsep ini berkontribusi pada perolehan kompetensi yang melibatkan tidak hanya dekoding dan pengodean bahasa, tetapi juga interpretasi dan produksi wacana yang kompleks dan pengenalan perbedaan antara bahasa lisan dan tulisan. Selain itu, memahami dikotomi antara tulisan dan lisan sangat penting untuk memahami nuansa sosiokultural yang hadir dalam komunikasi dan bagaimana nuansa tersebut merefleksikan konteks bicara dan tulisan yang berbeda.
Kompetensi linguistik ini sangat penting untuk mengembangkan pemikiran kritis, keterampilan argumentasi dan persuasi, yang dapat ditransfer ke semua area studi dan bidang profesional apa pun. Oleh karena itu, membahas Tulisan dan Lisan lebih dari sekadar mengajarkan kaidah tata bahasa, yaitu memberikan konstruksi keterampilan yang penting untuk pelaksanaan kewarganegaraan secara penuh.
Pengembangan Teoritis
Komponen
-
Tulisan: Mekanisme representasi grafis dari bunyi-bunyi ujaran dan pengorganisasian pikiran. Dicirikan oleh formalitasnya, struktur yang lebih rumit, penggunaan kata-kata yang lebih halus dan sumber-sumber retorika yang lebih sering, produksi yang lebih lambat dan kebutuhan akan pengetahuan tata bahasa.
-
Lisan: Bentuk komunikasi yang lebih spontan dan dinamis, dicirikan dengan ekspresi populer, repetisi, interjeksi, ragu-ragu dan jeda. Wacana lisan juga dapat direncanakan, dalam bentuk ceramah dan presentasi.
Istilah-istilah Kunci
-
Prosodi: Merujuk pada melodi ujaran, meliputi intonasi, ritme dan tekanan. Esensial dalam ekspresi lisan, tetapi tidak ada dalam tulisan.
-
Paralinguistik: Kumpulan tanda-tanda nonverbal yang menyertai ujaran, seperti ekspresi wajah, gerak-gerik dan postur tubuh. Tidak berlaku untuk tulisan.
-
Variasi Linguistik: Merujuk pada variasi yang dialami bahasa sesuai dengan konteks geografis, sosial, historis, usia, dan lain-lain. Variasi-variasi ini lebih jelas dalam lisan.
-
Register: Gaya bahasa yang diadopsi sesuai dengan situasi komunikasi. Tulisan biasanya dikaitkan dengan register yang lebih formal, sementara lisan dengan register yang lebih informal.
Contoh dan Kasus
-
Wawancara Lisan: Contoh lisan, di mana baik pewawancara maupun yang diwawancara menggunakan ujaran untuk melakukan percakapan. Namun, masih ada tingkat formalitas dan perencanaan tertentu yang terlibat.
-
Artikel Ilmiah: Contoh tulisan, di mana penulis mengembangkan argumen secara terstruktur, menggunakan bahasa formal dan istilah yang tepat.
-
Pesan Teks: Menampilkan campuran karakteristik lisan dan tulisan, karena meskipun merupakan teks tulisan, pesan teks menggunakan banyak sumber bahasa lisan, seperti informalitas, penggunaan emotikon (setara dengan paralinguistik) dan kedekatan.
Perbedaan antara Tulisan dan Lisan
-
Perencanaan dan Pengorganisasian: Tulisan membutuhkan tingkat perencanaan dan pengorganisasian pikiran yang lebih tinggi. Di sisi lain, lisan dapat lebih spontan dan langsung.
-
Berbicara vs. Menulis: Berbicara adalah keterampilan bawaan yang kita peroleh sejak usia dini, sementara menulis adalah keterampilan yang perlu dipelajari.
-
Formalitas: Tulisan umumnya memiliki tingkat formalitas yang lebih tinggi daripada lisan.
-
Koreksi Tata Bahasa: Koreksi tata bahasa lebih dituntut dalam tulisan. Lisan memungkinkan lebih banyak "kebebasan", memungkinkan konstruksi yang tidak dapat diterima oleh norma-norma yang berlaku.
-
Umpan Balik Langsung: Dalam lisan, umpan balik langsung. Dalam tulisan, umpan balik tidak seketika itu.
-
Penggunaan Sumber-sumber Nonverbal: Lisan disertai dengan sumber-sumber nonverbal seperti gerak-gerik, ekspresi wajah dan intonasi. Tulisan harus menyampaikan informasi ini melalui teks.
-
Konteks: Sementara lisan bergantung pada konteks dan lawan bicara, tulisan perlu mandiri, menjelaskan semua informasi yang diperlukan untuk memahami teks.
Eksplorasi mendalam akan komponen-komponen, istilah-istilah kunci dan contoh-contoh ini akan memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan antara tulisan dan lisan, dan juga karakteristik dan kegunaannya.
Ringkasan Rinci
Poin Penting
-
Perbedaan antara Tulisan dan Lisan: Merupakan modalitas bahasa yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik dan kegunaan khusus. Lisan dianggap lebih spontan dan dinamis, sementara tulisan lebih formal dan terstruktur.
-
Komponen Tulisan dan Lisan: Tulisan terutama menggunakan representasi grafis untuk mengekspresikan ide, sementara lisan menggunakan bunyi, intonasi (prosodi) dan tanda-tanda nonverbal (paralinguistik) untuk menyampaikan informasi.
-
Istilah-istilah Kunci: Istilah-istilah ini, seperti prosodi, paralinguistik, variasi linguistik dan register, sangat penting untuk memahami perbedaan dan persamaan antara tulisan dan lisan.
-
Contoh dan Kasus: Analisis berbagai contoh, seperti wawancara lisan, artikel ilmiah dan pesan teks, membantu mengilustrasikan perbedaan antara tulisan dan lisan, dan juga menunjukkan bagaimana kedua bentuk komunikasi ini dapat berbaur.
-
Perbedaan antara Tulisan dan Lisan: Memahami perbedaan-perbedaan ini, meliputi perencanaan dan pengorganisasian, tingkat formalitas, penggunaan sumber-sumber nonverbal dan ketergantungan pada konteks, sangat penting untuk menguasai keterampilan menulis dan berbicara.
Kesimpulan
-
Penguasaan Tulisan dan Lisan: Pemahaman yang baik tentang karakteristik tulisan dan lisan memfasilitasi pengembangan keterampilan komunikasi dan produksi teks.
-
Variasi Bahasa: Bahasa itu fleksibel dan dinamis, dengan variasi yang bergantung pada konteks, register dan tipe dialog. Perbedaan dalam tulisan dan lisan merefleksikan keragaman ini.
-
Hubungan Timbal Balik antara Tulisan dan Lisan: Meskipun berbeda, tulisan dan lisan tidak berdiri sendiri dan terpisah, tetapi saling berhubungan dan saling melengkapi.
Latihan
-
Analisis Wacana: Berikan kutipan percakapan yang direkam dan sebuah teks tulisan. Mintalah siswa untuk mengidentifikasi karakteristik lisan dan tulisan pada masing-masing teks.
-
Produksi Teks: Usulkan situasi komunikasi (mis.: surat formal, percakapan dengan teman, presentasi dalam konferensi) dan mintalah siswa untuk membuat teks yang sesuai untuk situasi tersebut, sambil mempertimbangkan sumber daya dan karakteristik tulisan dan lisan yang relevan dengan konteksnya.
-
Identifikasi Istilah-istilah Kunci: Sajikan teks campuran (yang memuat karakteristik lisan dan tulisan) dan mintalah siswa untuk mengidentifikasi dan menjelaskan penggunaan prosodi, paralinguistik, variasi linguistik dan register dalam teks itu.