Masuk

Ringkasan dari Fungsi Organik: Amina

Kimia

Asli Teachy

Fungsi Organik: Amina

Fungsi Organik: Amina | Ringkasan Tradisional

Kontekstualisasi

Amina adalah senyawa organik yang diturunkan dari amonia (NH3) dengan mengganti satu atau lebih atom hidrogen dengan kelompok alkil atau aril. Mereka memainkan peran penting dalam berbagai bidang kimia dan biologi, terdapat dalam obat-obatan, pewarna, dan neurotransmiter yang penting untuk fungsi tubuh kita. Studi tentang amina sangat penting untuk memahami lebih baik interaksi kimia dan aplikasi praktis dari senyawa ini dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh mencolok dari amina biogenik adalah adrenalin, hormon dan neurotransmitter yang mempersiapkan tubuh untuk 'lawan atau lari' dalam situasi stres. Selain itu, amina memiliki aroma khas; misalnya, trimetilamina memiliki bau yang mirip dengan ikan yang membusuk, tercium dalam beberapa makanan dan dalam kasus medis trimetilaminuria. Properti ini menjadikan amina sebagai kelompok fungsional yang sangat relevan baik dalam kimia organik maupun dalam aplikasi praktis.

Definisi dan Klasifikasi Amina

Amina adalah senyawa organik yang diturunkan dari amonia (NH3), di mana satu atau lebih atom hidrogen diganti oleh kelompok alkil atau aril. Ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis: primer, sekunder, dan tersier. Pada amina primer, satu atom hidrogen dari amonia diganti dengan satu kelompok alkil atau aril, menghasilkan rumus umum R-NH2. Pada amina sekunder, dua atom hidrogen diganti, menghasilkan R2-NH. Sedangkan pada amina tersier, semua tiga atom hidrogen diganti, membentuk R3-N.

Klasifikasi amina penting karena sifat kimia dan fisika mereka bervariasi berdasarkan struktur. Misalnya, kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen lebih besar pada amina primer dan sekunder, tetapi tidak ada pada amina tersier. Keberadaan kelompok alkil atau aril yang berbeda juga mempengaruhi reaktivitas dan kelarutan amina.

Selain itu, amina dapat berupa alifatik, ketika kelompok pengganti adalah rantai karbon terbuka, atau aromatik, ketika kelompok pengganti adalah cincin aromatik. Klasifikasi tambahan ini relevan untuk memahami sifat khusus dan reaksi kimia amina dalam konteks yang berbeda.

  • Amina diturunkan dari amonia dengan mengganti atom hidrogen dengan kelompok alkil atau aril.

  • Klasifikasi: primer (R-NH2), sekunder (R2-NH), tersier (R3-N).

  • Kemampuan membentuk ikatan hidrogen bervariasi berdasarkan klasifikasi.

  • Amina dapat berupa alifatik atau aromatik.

Sifat Fisik Amina

Amina memiliki berbagai sifat fisik yang dipengaruhi oleh strukturnya. Salah satu sifat yang paling mencolok adalah titik didih. Amina primer dan sekunder memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan amina tersier karena kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen intermolekuler. Amina primer dapat membentuk dua ikatan hidrogen, sementara sekunder hanya dapat membentuk satu, dan tersier tidak dapat membentuk sama sekali.

Kelarutan amina dalam air juga signifikan. Amina rantai pendek larut dalam air karena pembentukan ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun, seiring meningkatnya panjang rantai karbon, kelarutan menurun karena peningkatan bagian hidrofobik dari molekul.

Aspek menarik lain dari amina adalah bau. Banyak amina memiliki aroma khas yang mungkin tidak sedap. Misalnya, trimetilamina memiliki bau yang mirip dengan ikan yang membusuk. Bau ini tercium dalam beberapa makanan dan dalam kondisi medis seperti trimetilaminuria.

  • Titik didih amina primer dan sekunder lebih tinggi dibandingkan dengan amina tersier karena ikatan hidrogen.

  • Kelarutan dalam air menurun seiring dengan meningkatnya rantai karbon.

  • Amina memiliki aroma khas, sering kali tidak sedap.

Sifat Kimia Amina

Amina dikenal karena sifat dasarnya, yaitu kemampuannya untuk menerima proton (H+). Dasaritas ini disebabkan oleh pasangan elektron bebas pada atom nitrogen, yang dapat terikat dengan proton. Amina adalah basa Lewis dan dapat bereaksi dengan asam untuk membentuk garam amonium.

Salah satu reaksi kimia penting dari amina adalah alkilasi, di mana kelompok alkil ditambahkan ke amina. Reaksi ini dilakukan dengan menggunakan halida alkil dan menghasilkan amina yang lebih kompleks. Reaksi signifikan lainnya adalah asilasi, di mana kelompok asila ditambahkan ke amina, menghasilkan amida.

Selain itu, amina dapat berpartisipasi dalam reaksi oksidasi. Misalnya, oksidasi amina primer dapat menghasilkan nitrokomponen. Reaksi-reaksi ini penting dalam sintesis senyawa kimia dan memiliki berbagai aplikasi industri dan farmasi.

  • Amina adalah basa Lewis karena pasangan elektron bebas di nitrogen.

  • Reaksi penting: alkilasi dan asilasi.

  • Amina dapat dioksidasi untuk membentuk nitrokomponen.

Nomenklatur IUPAC Amina

Nomenklatur IUPAC amina mengikuti aturan spesifik untuk menjamin identifikasi yang jelas dan tepat dari senyawa. Untuk amina sederhana, nama dibentuk dengan menambahkan sufiks '-amina' ke nama kelompok alkil atau aril. Misalnya, CH3NH2 disebut metanamina (metilamina) dan C2H5NH2 disebut etilamina.

Untuk amina yang lebih kompleks, penomoran rantai utama harus dimulai dari ujung yang paling dekat dengan kelompok amino. Ketika ada substituen tambahan, ini dicantumkan dalam urutan abjad dengan posisi masing-masing di rantai. Misalnya, N-metilpropan-2-amina menunjukkan bahwa ada kelompok metil yang terikat pada nitrogen dan kelompok amino berada pada posisi 2 dari rantai propana.

Selain itu, untuk amina dengan banyak kelompok amino, prefiks seperti 'di-' dan 'tri-' digunakan untuk menunjukkan jumlah kelompok. Misalnya, 1,2-diaminoetano menunjukkan bahwa ada dua kelompok amino pada posisi 1 dan 2 dari etana. Nomenklatur sistematis ini membantu menghindari ambiguitas dan mempermudah komunikasi ilmiah.

  • Nomenklatur IUPAC menambahkan sufiks '-amina' ke nama kelompok alkil atau aril.

  • Penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat dengan kelompok amino.

  • Substituen tambahan dicantumkan dalam urutan abjad dengan posisinya.

  • Prefiks 'di-' dan 'tri-' menunjukkan banyaknya kelompok amino.

Untuk Diingat

  • Amina: Senyawa organik yang diturunkan dari amonia dengan mengganti atom hidrogen dengan kelompok alkil atau aril.

  • Ikatan Hidrogen: Interaksi intermolekuler yang kuat yang mempengaruhi titik didih dan kelarutan.

  • Dasaritas: Kemampuan amina untuk menerima proton karena pasangan elektron bebas di nitrogen.

  • Alkilasi: Reaksi di mana kelompok alkil ditambahkan ke amina.

  • Asilasi: Reaksi di mana kelompok asila ditambahkan ke amina, membentuk amida.

  • Nomenklatur IUPAC: Sistem penamaan senyawa kimia yang menjamin identifikasi yang jelas dan tepat.

Kesimpulan

Dalam pelajaran ini, kami menjelajahi secara mendetail konsep amina, termasuk definisi, klasifikasi, dan sifat fisik serta kimianya. Kami belajar bahwa amina adalah senyawa yang diturunkan dari amonia, diklasifikasikan ke dalam primer, sekunder, dan tersier, dan bahwa sifat-sifatnya bervariasi secara signifikan berdasarkan struktur. Sifat fisik, seperti titik didih dan kelarutan, secara langsung terkait dengan kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen, sementara sifat kimia menonjolkan dasaritas dan reaksi penting seperti alkilasi dan asilasi.

Nomenklatur IUPAC amina adalah titik krusial dari pelajaran ini, di mana kami melihat bagaimana cara memberi nama senyawa ini dengan benar, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Contoh praktis seperti metilamina dan etilamina membantu mengilustrasikan penerapan aturan nomenklatur, mempermudah pemahaman siswa. Pentingnya identifikasi dan penamaan amina yang benar ditekankan, menunjukkan relevansinya baik untuk kimia teoretis maupun untuk aplikasi praktis.

Akhirnya, kami membahas relevansi amina dalam konteks biologis dan industri, seperti dalam neurotransmiter dan obat-obatan. Pelajaran ini menyoroti bagaimana pengetahuan tentang amina sangat penting untuk memahami berbagai aplikasi mereka dalam kehidupan sehari-hari, mendorong siswa untuk terus menjelajahi dan memperdalam studi mereka tentang kelompok fungsional penting dalam kimia organik.

Tips Belajar

  • Tinjau contoh nomenklatur yang disajikan dalam pelajaran dan latihlah memberi nama amina baru menggunakan aturan IUPAC.

  • Pelajari sifat fisik amina, fokus pada perbedaan antara amina primer, sekunder, dan tersier, serta bagaimana perbedaan ini memengaruhi karakteristik mereka.

  • Teliti lebih lanjut tentang reaksi kimia amina, seperti alkilasi dan asilasi, dan coba pahami mekanisme serta aplikasinya dalam sintesis organik.

Komentar Terbaru
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!
Iara Tip

SARAN IARA

Ingin mendapatkan akses ke lebih banyak ringkasan?

Di platform Teachy, Anda dapat menemukan serangkaian materi tentang topik ini untuk membuat Pelajaran Anda lebih dinamis! Permainan, slide, kegiatan, video, dan banyak lagi!

Orang yang melihat ringkasan ini juga menyukai...

Teachy logo

Kami menciptakan kembali kehidupan guru dengan kecerdasan buatan

Instagram LogoLinkedIn LogoTwitter LogoYoutube Logo
BR flagUS flagES flagIN flagID flagPH flagVN flagID flagID flag
FR flagMY flagur flagja flagko flagde flagbn flagID flagID flagID flag

2023 - Semua hak dilindungi undang-undang