TOPIK
Kata Kunci
- Monarki absolut
- Parlementerisme
- Perang Saudara Inggris
- Oliver Cromwell
- Charles I
- Revolusi Mulia
- Bill of Rights
- Puritanisme
- Republik Cromwell
- Restorasi Stuart
- Hak sipil
- Konstitusionalisme
Pertanyaan Kunci
- Apa penyebab Revolusi Inggris?
- Bagaimana perkembangan Perang Saudara antara kaum monarki dan parlementer?
- Apa peran Oliver Cromwell dalam Republik dan Protektorat?
- Bagaimana Revolusi Inggris berkontribusi pada pembentukan parlementerisme?
- Apa konsekuensi dari Revolusi Mulia dan Bill of Rights bagi demokrasi modern?
Topik Penting
- Memahami konflik antara kekuatan: Raja vs Parlemen.
- Menganalisis dampak keputusan Charles I dan ketidakpuasan yang ditimbulkannya.
- Mengenali pentingnya Oliver Cromwell dalam konteks revolusi dan pemerintahan Inggris.
- Mengevaluasi transisi fase Revolusi: dari Perang Saudara ke Protektorat dan ke Restorasi.
- Memahami Revolusi Mulia sebagai tonggak bagi konstitusionalisme dan sistem pemerintahan parlementer.
Kekhususan Berdasarkan Bidang Pengetahuan
Makna
- Monarki absolut: Sistem pemerintahan di mana raja memiliki kekuasaan tertinggi, tanpa batasan yang dikenakan oleh hukum atau konstitusi.
- Parlementerisme: Sistem pemerintahan di mana kekuasaan eksekutif dijalankan oleh perdana menteri dan bertanggung jawab secara politik kepada parlemen.
- Hak sipil: Hak dasar yang dijamin bagi warga negara untuk melindungi kebebasan mereka dari pelanggaran oleh pemerintah, lembaga lain, atau individu.
- Konstitusionalisme: Gerakan atau filosofi politik yang mendukung pembatasan pemerintah melalui konstitusi.
Kosakata
- Protektorat: Periode dalam sejarah Inggris di mana Oliver Cromwell memerintah sebagai Lord Protector.
- Restorasi Stuart: Periode yang mengikuti Republik Cromwell ketika monarki dipulihkan di bawah Charles II.
CATATAN
Istilah Kunci
- Monarki Absolut: Pemerintahan di mana raja memiliki kendali penuh, sering kali dilegitimasi oleh konsepsi kekuasaan ilahi. Di Inggris, ketegangan yang meningkat terhadap kekuasaan absolut ini menjadi benih utama Revolusi.
- Parlementerisme: Berasal dari pertikaian antara Mahkota dan Parlemen, sistem pemerintahan ini melibatkan kerja sama antara kekuasaan eksekutif dan legislatif dan kedaulatan parlemen.
- Perang Saudara Inggris: Konflik bersenjata (1642-1651), di mana pasukan parlementer melawan pasukan monarki, yang mencerminkan perselisihan politik dan agama yang mendalam.
Gagasan dan Informasi Utama
- Konflik Raja vs Parlemen: Otoritarianisme Charles I, termasuk penerapan pajak dan mengabaikan Parlemen, memicu konflik yang berujung pada Perang Saudara.
- Oliver Cromwell: Tokoh kompleks, Cromwell memimpin pasukan parlementer, muncul sebagai pemimpin militer dan politik selama Republik, dan membentuk Protektorat.
- Revolusi Mulia: Pada 1688, revolusi ini berlangsung secara damai dan menetapkan supremasi Parlemen, selain menjadi titik balik bagi sistem demokrasi Inggris modern.
Konten Topik
- Keputusan Charles I: Selain membubarkan Parlemen beberapa kali dan mengenakan pajak tanpa persetujuan parlemen, Charles juga mencoba memaksakan agama Anglikan di Skotlandia, yang memicu pemberontakan dan kebutuhan berikutnya untuk mengadakan Parlemen - episode yang dikenal sebagai Parlemen Pendek.
- Dampak Keputusan Charles I: Tindakan raja meningkatkan ketidakpuasan, terutama di kalangan kaum Puritan, yang melihat aspirasi agama dan politik mereka terancam oleh absolutisme raja yang semakin meningkat.
Contoh dan Kasus
- Protektorat Cromwell: Cromwell memerintah dengan menempatkan dirinya sebagai 'Lord Protector', mengadopsi gaya kepemimpinan yang keras dan puritan, ditandai dengan penyensoran dan kontrol terhadap Parlemen, yang secara paradoks mencerminkan beberapa praktik otoriter yang dikritik oleh kaum parlementer terhadap Charles I.
- Restorasi Stuart dan Bill of Rights (1689): Pemulihan Charles II ke takhta tidak berarti kembalinya absolutisme, karena Bill of Rights membatasi kekuasaan monarki dan mengkonsolidasikan pembagian kekuasaan, yang memperkenalkan kebutuhan persetujuan parlemen untuk perundang-undangan, pajak, dan pemeliharaan pasukan tetap.
RINGKASAN
Ringkasan Poin Paling Relevan
- Ketidakpuasan terhadap otoritarianisme Charles I dan penerapan kebijakan fiskal dan agama memicu Revolusi Inggris.
- Perang Saudara Inggris adalah konflik yang menentukan, di mana Parlemen muncul sebagai pemenang atas pasukan yang setia kepada raja.
- Oliver Cromwell menjadi tokoh yang menonjol, memimpin pasukan parlementer dan kemudian membentuk Protektorat.
- Munculnya parlementerisme sebagai sistem pemerintahan mencerminkan keseimbangan antara kedaulatan parlemen dan monarki konstitusional.
Kesimpulan
- Revolusi Inggris menandai transisi dari kekuasaan absolut raja ke supremasi Parlemen dalam pemerintahan Inggris.
- Tindakan Charles I memicu konflik yang berujung pada perang saudara dan akhirnya pemenggalan kepala raja, yang melambangkan berakhirnya absolutisme.
- Protektorat Cromwell menunjukkan karakteristik kediktatoran militer puritan, yang kontras dengan kebebasan yang dicari oleh kaum parlementer.
- Restorasi Stuart tidak mengembalikan absolutisme sebelumnya, tetapi menciptakan keseimbangan politik baru, yang membatasi kekuasaan monarki dan membuka jalan bagi demokrasi parlementer modern, terutama setelah Revolusi Mulia dan pembentukan Bill of Rights.