PENDAHULUAN
Relevansi Tema
Elemen Kohesi adalah bagian penting dalam penataan teks. Elemen tersebut berfungsi untuk menyatukan gagasan yang disajikan dan memastikan kohesi tekstual, yaitu hubungan yang koheren antarbagian teks. Tanpa elemen tersebut, teks menjadi terfragmentasi dan sulit dipahami. Pemahaman dan identifikasi elemen tersebut memperkuat keterampilan membaca dan menulis teks, memfasilitasi pengungkapan gagasan secara koheren dan lancar.
Kontekstualisasi
Dalam kurikulum Bahasa Indonesia, Elemen Kohesi dimasukkan dalam struktur poros kompetensi komunikatif. Kompetensi tersebut tidak hanya terbatas pada tata bahasa, tetapi juga mencakup pengetahuan tentang fungsi bahasa dalam berbagai situasi komunikatif. Dengan demikian, mempelajari elemen-elemen tersebut bukan hanya berkontribusi pada penyempurnaan tulisan, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menafsirkan teks.
Dalam pengajaran, tema ini berhubungan langsung dengan analisis struktur tekstual, karena elemen-elemen tersebut secara tepat berperan menjaga hubungan antarbagian teks. Elemen tersebut menjadi "perekat" yang menyatukan gagasan dan topik, sehingga memungkinkan pembangunan ujaran yang kohesif dan koheren. Oleh karena itu, sebelum mengerjakan struktur internal teks, pemahaman dan penguasaan elemen tersebut harus dikuasai.
PEMBAHASAN TEORITIS
Komponen
-
Kohesi Tekstual: Salah satu pilar organisasi tekstual. Kohesi ini merupakan rangkaian gagasan, yang menjamin kesatuan dan koherensi teks. Kohesi dihasilkan dengan penggunaan elemen kohesi, seperti kata ganti, konjungsi, kata keterangan, dan lain-lain. Dengan demikian, kohesi dibedakan dari koherensi, yang merujuk pada hubungan makna antarbagian teks.
-
Kohesi Referensial: Jenis kohesi yang diciptakan dengan kembali merujuk pada elemen yang sudah ada dalam teks, sehingga menghindari pengulangan yang tidak perlu. Kohesi referensial digunakan saat kata ganti, kata benda, angka, artikel, dan lain-lain digunakan.
-
Kohesi Sekuensial: Merujuk pada pengaturan logis atau temporal gagasan. Kohesi ini diciptakan melalui kata keterangan, konjungsi, preposisi, dan ungkapan yang menunjukkan sebab, akibat, pertentangan, syarat, dan lain-lain.
-
Kohesi Leksikal: Melibatkan hubungan antar kata atau ungkapan dalam teks. Kohesi ini dibentuk melalui sinonim, antonim, hipernim, hiponim, pengulangan, dan fitur linguistik lainnya.
Istilah Kunci
-
Kata Ganti Anafora dan Kataforik: Kata ganti yang merujuk kembali pada istilah yang telah disebutkan (anafora) atau menyebutkan terlebih dahulu istilah yang akan disebutkan (kataforik), sehingga memperkuat kohesi referensial.
-
Konjungsi: Kata-kata yang tidak berubah yang menghubungkan dua klausa atau dua istilah dengan fungsi yang sama dalam klausa. Konjungsi membuat kohesi sekuensial, menunjukkan hubungan yang berbeda antarbagian teks (waktu, sebab, syarat, pertentangan, dll.).
-
Kata Keterangan: Kata-kata yang mengubah kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan lainnya, yang mengungkapkan keadaan. Kata keterangan juga berperan dalam kohesi sekuensial, berkontribusi pada pengaturan logis atau temporal gagasan dalam teks.
Contoh dan Kasus
-
Kohesi Referensial: Dalam teks "Andi telah terlambat. Ia pergi ke dokter", kata ganti "ia" merujuk kembali pada istilah "Andi", sehingga menghindari pengulangan nama.
-
Kohesi Sekuensial: Dalam teks "Hujan deras, dengan demikian, ujian ditunda", konjungsi "dengan demikian" menciptakan hubungan logis akibat antar dua klausa.
-
Kohesi Leksikal: Dalam teks "Rina suka es krim cokelat. Dia memakannya setiap hari", kata "es krim" dirujuk kembali oleh kata ganti "dia", sehingga menciptakan kohesi leksikal.
RINGKASAN RINCI
Poin Penting
-
Kohesi Tekstual: Hubungan logis antarbagian teks, yang memberikan kesatuan. Aspek ini sangat penting dalam penyusunan teks. Kohesi dijamin oleh elemen kohesi, seperti kata ganti, kata keterangan, konjungsi, dan lain-lain.
-
Kohesi Referensial: Jenis kohesi yang tercipta dengan merujuk kembali pada elemen yang sudah disebutkan dalam teks. Kohesi referensial menghindari pengulangan dan membuat teks lebih lancar serta mudah dipahami. Penggunaan kata ganti, kata benda, angka, artikel, dan lain-lain dengan tepat berkontribusi pada kohesi referensial.
-
Kohesi Sekuensial: Melibatkan pengaturan logis atau temporal gagasan dalam teks. Jenis kohesi ini diciptakan oleh kata keterangan, konjungsi, preposisi, dan ungkapan yang menunjukkan sebab, akibat, pertentangan, syarat, dan lain-lain.
-
Kohesi Leksikal: Berkaitan langsung dengan semantik kata. Kohesi ini melibatkan hubungan antar kata atau ungkapan dalam teks dan diciptakan melalui sinonim, antonim, hipernim, hiponim, pengulangan, dan fitur linguistik lainnya.
Kesimpulan
-
Penguasaan Elemen Kohesi sangat penting untuk menyusun teks yang koheren dan kohesif. Elemen-elemen tersebut berperan menghubungkan gagasan dalam teks, memastikan kelengkapan dan kejelasannya.
-
Kohesi referensial, sekuensial, dan leksikal sangat penting dalam menyusun teks yang terstruktur dengan baik. Pengetahuan dan penggunaan kata ganti, kata keterangan, konjungsi, dan lain-lain secara tepat memungkinkan penerapan jenis kohesi tersebut.
-
Mengenal Elemen Kohesi tidak hanya terbatas pada membaca, tetapi juga menulis teks. Penggunaan elemen-elemen tersebut dengan tepat tidak hanya meningkatkan keterampilan menulis, tetapi juga keterampilan membaca dan menafsirkan.
Latihan
-
Identifikasi dan klasifikasikan Elemen Kohesi yang ada dalam paragraf berikut: "Para pemain telah berlatih dengan keras. Akan tetapi, tim tidak memperoleh hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, strategi baru akan digunakan pada kejuaraan berikutnya."
-
Tulis ulang paragraf berikut, menggunakan Elemen Kohesi yang tepat: "Aku telah belajar keras untuk ujian. Aku memperoleh nilai yang bagus. Aku sangat senang."
-
Buat teks minimal 5 baris tentang topik pilihan Anda. Dalam teks, gunakan setidaknya satu contoh Kohesi Referensial, Kohesi Sekuensial dan Kohesi Leksikal dengan tepat.