Masuk

Pertanyaan tentang Refleksi tentang Etika

Filsafat

Originais Teachy

Refleksi tentang Etika

Sulit

(Originais Teachy 2025) - Soal Sulit dari Filsafat

Di masyarakat modern saat ini, di mana kemajuan teknologi dan media sosial berperan sangat penting, muncul dilema etika baru yang menantang norma-norma tradisional. Mengingat dampak dari berita palsu dan manipulasi informasi, apa tanggung jawab etis kita sebagai individu saat membagikan konten secara online, dan bagaimana hal ini berkaitan dengan prinsip-prinsip yang diajukan oleh filsuf seperti Immanuel Kant, yang menekankan pentingnya kewajiban dan moralitas universal?
a.
Tanggung jawab etis individu saat membagikan konten di dunia maya adalah untuk memastikan bahwa informasi tersebut diterima dengan baik oleh publik, meskipun tidak akurat, sesuai dengan prinsip kewajiban dan moralitas universal dari Immanuel Kant.
b.
Tanggung jawab etis individu saat membagikan konten di dunia maya adalah untuk memastikan bahwa informasi tersebut menarik dan menghibur, tanpa memperhatikan kebenarannya, sesuai dengan prinsip kewajiban dan moralitas universal dari Immanuel Kant.
c.
Tanggung jawab etis individu saat membagikan konten di dunia maya adalah untuk memastikan bahwa informasi tersebut viral dan populer, tanpa mempertimbangkan dampaknya, sesuai dengan prinsip kewajiban dan moralitas universal dari Immanuel Kant.
d.
Tanggung jawab etis individu saat membagikan konten di dunia maya adalah untuk memastikan bahwa informasi tersebut inovatif dan orisinal, tanpa memperhatikan kebenarannya, sesuai dengan prinsip kewajiban dan moralitas universal dari Immanuel Kant.
e.
Tanggung jawab etis individu saat membagikan konten di dunia maya adalah untuk memastikan kebenaran dan dampak positif dari informasi, sesuai dengan prinsip kewajiban dan moralitas universal dari Immanuel Kant.

Kunci Jawaban:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Curabitur id consequat justo. Cras pellentesque urna ante, eget gravida quam pretium ut. Praesent aliquam nibh faucibus ligula placerat, eget pulvinar velit gravida. Nam sollicitudin pretium elit a feugiat. Vestibulum pharetra, sem quis tempor volutpat, magna diam tincidunt enim, in ullamcorper tellus nibh vitae turpis. In egestas convallis ultrices.
Emoji eyes

Kunci Jawaban

Anda harus menjadi guru terdaftar untuk melihat kunci jawaban

Emoji eyes
Iara Tip

SARAN IARA

Sedang membuat tugas atau daftar latihan?

Di platform Teachy, Anda dapat membuat materi-materi ini secara otomatis, tanpa menghabiskan waktu berjam-jam mencari pertanyaan 😉

Pengguna yang melihat pertanyaan ini juga menyukai...
Soal icon

Soal

Tingkat Kesulitan Sedang

Sumber:

Is external icon

UFAM

Demokrasi dan Kewarganegaraan

Soal icon

Soal

Tingkat Kesulitan Sulit

Sumber:

Is external icon

Teachy

Seni dan budaya merupakan elemen yang sangat penting dalam pembentukan masyarakat, berperan lebih dari sekadar hiburan dengan menggugah pertanyaan tentang nilai, norma, dan identitas. Sepanjang sejarah, pemikiran filsafat telah mencoba memahami makna dan fungsi seni dan budaya, dari pandangan Plato yang melihat seni sebagai tiruan dari kenyataan, hingga pandangan Nietzsche yang melihatnya sebagai sarana untuk mengekspresikan kehendak untuk berkuasa. Dalam konteks ini, bagaimana kita bisa memahami kritikan Theodor W. Adorno terhadap budaya massa, sambil mempertimbangkan hubungan antara filsafat, seni, dan budaya, serta dampak dari kritik ini terhadap persepsi nilai estetika dan budaya di era globalisasi?

Seni dan Budaya

Soal icon

Soal

Tingkat Kesulitan Mudah

Sumber:

Is external icon

Teachy

Selama abad ke-20, berbagai rezim totaliter muncul, seperti Nazisme di Jerman dan Stalinis di Uni Soviet. Rezim-rezim ini dikenal dengan kontrol negara yang sangat ketat atas kehidupan publik dan pribadi warga negara, yang membatasi kebebasan individu dan menekan setiap bentuk oposisi. Dari deskripsi ini, aspek mana yang paling umum berkaitan dengan pelanggaran hak asasi manusia di rezim totaliter?

Hak Asasi Manusia dan Rezim Totaliter

Soal icon

Soal

Tingkat Kesulitan Sedang

Sumber:

Is external icon

Teachy

Selama era Pencerahan, para pemikir seperti Immanuel Kant dan John Locke membongkar tradisi dengan menyatakan bahwa pengetahuan manusia seharusnya berlandaskan akal dan pengalaman, bukan sekadar pada dogma agama atau kekuasaan politik. Pada abad ke-19, filosof-filosof seperti Friedrich Nietzsche bahkan menguji pijakan moralitas dan kebenaran, menawarkan perspektif baru dalam memikirkan eksistensi dan masyarakat. Dalam transisi antara filsafat modern dan kontemporer, bagaimana ide-ide Kant dan Nietzsche mencerminkan perubahan dalam pemikiran filosofi tentang otonomi individu dan kritik terhadap kekuasaan?

Filsafat Modern dan Kontemporer

Teachy logo

Kami menciptakan kembali kehidupan guru dengan kecerdasan buatan

Instagram LogoLinkedIn LogoTwitter LogoYoutube Logo
BR flagUS flagES flagIN flagID flagPH flagVN flagID flagID flag
FR flagMY flagur flagja flagko flagde flagbn flagID flagID flagID flag

2023 - Semua hak dilindungi undang-undang