Masuk

Rencana Pelajaran dari Tubuh Manusia: Sistem Saraf

Biologi

Orisinal Teachy

Tubuh Manusia: Sistem Saraf

Rencana Pelajaran | Metodologi Aktif | Tubuh Manusia: Sistem Saraf

Kata KunciSistem Saraf, Otak, Batang Otak, Sistem Saraf Pusat, Sistem Saraf Tepi, Koneksi Neuron, Aktivitas Praktis, Pemodelan, Simulasi, Diskusi Kelompok, Pembelajaran Terapan, Strategi Pengajaran Inovatif, Metodologi Kelas Aktif
Bahan yang DiperlukanKartu yang mewakili bagian dari sistem saraf, Peta sistem saraf, Kartu dengan jenis informasi (memori, perintah motorik, dll.), Bahan bangunan untuk model neuron (kabel, bola busa, kertas berwarna), Ruang yang cukup di kelas untuk menyusun sirkuit

Prinsip: Rencana Pelajaran Aktif ini mengasumsikan: durasi kelas 100 menit, studi sebelumnya oleh siswa baik dengan Buku maupun awal pengembangan Proyek dan bahwa hanya satu kegiatan (di antara tiga yang disarankan) akan dipilih untuk dilaksanakan selama kelas, karena setiap kegiatan dirancang untuk mengambil sebagian besar waktu yang tersedia.

Tujuan

Durasi: (5 - 10 menit)

Tahap rencana pelajaran ini sangat penting untuk membentuk dasar yang akan mendasari pemahaman praktis siswa selama aktivitas di kelas. Dengan menjelaskan tujuan secara jelas, siswa dapat memfokuskan studi mereka sebelum kelas dan masuk dengan pondasi pengetahuan yang kuat, siap untuk menggali dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari di rumah. Kejelasan tujuan juga membantu memandu diskusi kelas, memastikan semua topik penting terbahas dan dipahami.

Tujuan Utama:

1. Menjelaskan komponen utama dari sistem saraf, termasuk organ seperti otak dan batang otak, serta menjelaskan fungsi spesifik masing-masing.

2. Menjelaskan cara kerja sistem saraf dan membedakan dengan jelas antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Tujuan Tambahan:

  1. Merangsang rasa ingin tahu siswa dan mendorong mereka untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan konteks interdisipliner.

Pengantar

Durasi: (15 - 20 menit)

Tahap rencana pelajaran ini dirancang untuk melibatkan siswa sejak awal dengan situasi masalah untuk meninjau dan menerapkan pengetahuan sebelumnya secara praktis dan langsung. Konteks ini bertujuan untuk menghubungkan konten teoretis dengan dunia nyata, meningkatkan minat dan relevansi topik terhadap kehidupan siswa. Aktivitas ini merangsang pemikiran kritis dan mempersiapkan siswa untuk penerapan pembelajaran mereka di bagian berikutnya dari pelajaran.

Situasi Berbasis Masalah

1. Bayangkan Anda berada dalam situasi darurat di mana reaksi cepat sangat penting. Bagaimana sistem saraf pusat bertindak dalam respon Anda?

2. Seorang teman mulai mengalami kesemutan di tangan dan kakinya tanpa sebab yang jelas. Bagian mana dari sistem saraf tepi yang mungkin terlibat dan bagaimana hal ini mempengaruhi komunikasi dengan otak?

Kontekstualisasi

Memahami sistem saraf sangat mendasar tidak hanya untuk calon profesional kesehatan tetapi untuk semua orang, karena mempengaruhi setiap aspek kehidupan kita, dari tindakan sederhana seperti bangun tidur hingga reaksi kompleks dalam situasi yang penuh stres atau berbahaya. Menariknya, tahukah Anda bahwa daya pemrosesan otak kita sangat besar sehingga tidak ada komputer yang dapat menandingi? Fakta ini menyoroti kompleksitas dan efisiensi sistem saraf kita.

Pengembangan

Durasi: (75 - 80 menit)

Tahap rencana pelajaran ini dirancang untuk memungkinkan siswa menerapkan pengetahuan yang diperoleh tentang sistem saraf secara praktis dan kolaboratif. Melalui aktivitas menyenangkan dan interaktif, siswa akan menjelajahi kompleksitas koneksi neuron, mensimulasikan tantangan nyata terkait kerusakan sistem saraf, dan membangun model yang memfasilitasi pemahaman tentang fungsi neuron. Momen ini sangat krusial untuk memperkuat pemahaman teoritis dalam konteks yang praktis dan berkesan.

Saran Kegiatan

Disarankan hanya satu dari kegiatan yang disarankan yang dilaksanakan

Kegiatan 1 - NeuroSirkuit: Mengurai Koneksi

> Durasi: (60 - 70 menit)

- Tujuan: Memahami bagaimana berbagai bagian dari sistem saraf saling terhubung dan bagaimana informasi ditransmisikan di antara mereka.

- Deskripsi: Dalam aktivitas ini, siswa akan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari maksimal 5 orang. Setiap kelompok akan menerima satu set kartu yang mewakili bagian berbeda dari sistem saraf (korteks serebral, otak kecil, sumsum tulang belakang, saraf, dll.). Tujuannya adalah untuk menghubungkan kartu-kartu tersebut agar membentuk sirkuit besar di lantai kelas, yang mencerminkan hubungan antara sistem saraf pusat dan tepi.

- Instruksi:

  • Bagi kelas menjadi kelompok yang terdiri dari maksimal 5 siswa.

  • Sebarkan kartu di antara kelompok.

  • Jelaskan bahwa setiap kartu mewakili bagian dari sistem saraf dan harus dihubungkan secara logis dan fungsional.

  • Siswa harus berdiskusi dan memutuskan cara terbaik untuk menghubungkan kartu, yang mewakili aliran informasi dalam sistem saraf.

  • Setiap kelompok harus mempresentasikan sirkuit mereka dan menjelaskan alasan di balik pengaturan kartu tersebut.

  • Evaluasi setiap kelompok berdasarkan akurasi dan kreativitas dalam menyusun sirkuit mereka.

Kegiatan 2 - Misi Penyelamatan Neuron

> Durasi: (60 - 70 menit)

- Tujuan: Menganalisis dampak kerusakan pada sistem saraf dan merumuskan strategi untuk memitigasi efeknya.

- Deskripsi: Siswa akan mensimulasikan misi penyelamatan di mana mereka harus 'menyelamatkan' informasi yang hilang akibat kerusakan pada neuron tertentu. Mereka akan menggunakan peta sistem saraf untuk mengidentifikasi neuron mana yang terpengaruh dan merencanakan rute terbaik untuk mentransfer informasi.

- Instruksi:

  • Jelaskan skenario: bagian dari sistem saraf telah rusak, dan informasi hilang.

  • Sebarkan peta sistem saraf dan kartu yang mewakili berbagai jenis informasi (memori, perintah motorik, dll.).

  • Kelompok harus menggunakan peta untuk mengidentifikasi neuron yang terpengaruh dan merencanakan rute alternatif untuk informasi.

  • Setiap kelompok mempresentasikan strategi penyelamatan mereka, menjelaskan pilihan mereka berdasarkan fungsi neuron yang terlibat.

  • Lakukan diskusi kelas mengenai solusi yang diusulkan dan pentingnya sistem saraf yang sehat.

Kegiatan 3 - Pembuat Neuron: Sebuah Perjalanan Seluler

> Durasi: (60 - 70 menit)

- Tujuan: Memvisualisasikan dan memahami perbedaan struktural dan fungsional antara berbagai jenis neuron.

- Deskripsi: Dalam aktivitas praktis ini, siswa akan 'membangun' model neuron menggunakan berbagai bahan seperti kabel, bola busa, dan kertas berwarna. Setiap kelompok akan membangun jenis neuron yang berbeda (sensorik, motorik, interneuron) dan mendiskusikan kontribusi masing-masing jenis terhadap fungsi sistem saraf.

- Instruksi:

  • Sediakan bahan untuk masing-masing kelompok.

  • Minta setiap kelompok memilih jenis neuron untuk dibangun.

  • Siswa membangun model neuron, menekankan bagian utamanya: dendrit, akson, dan badan sel.

  • Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan neuron mereka, menjelaskan fungsinya dalam sistem saraf.

  • Fasilitasi diskusi tentang perbedaan antara jenis neuron dan fungsi spesifik yang dimiliki.

Umpan Balik

Durasi: (10 - 15 menit)

Tujuan dari tahapan ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan mengekspresikan pemahaman mereka. Melalui diskusi kelompok, mereka dapat mengonsolidasikan pengetahuan yang diperoleh, berbagi wawasan, dan mengklarifikasi setiap keraguan yang mungkin masih ada. Tahap ini juga membantu guru untuk mengevaluasi efektivitas aktivitas yang dilakukan dan tingkat pemahaman siswa tentang sistem saraf, serta memfasilitasi umpan balik konstruktif untuk pelajaran selanjutnya.

Diskusi Kelompok

Fasilitasi diskusi kelompok dengan semua siswa, di mana setiap kelompok berbagi apa yang mereka pelajari selama aktivitas dan kesimpulan yang mereka ambil. Untuk memulai diskusi ini, guru dapat bertanya: 'Apa tantangan terbesar yang dihadapi saat melakukan aktivitas dan bagaimana Anda mengatasinya?' Kemudian, dorong siswa untuk mendiskusikan implikasi pembelajaran tentang sistem saraf dalam kehidupan sehari-hari mereka dengan bertanya: 'Bagaimana pengetahuan ini dapat diaplikasikan dalam aktivitas sehari-hari atau karier di masa depan?'

Pertanyaan Kunci

1. Bagaimana aktivitas praktis membantu memahami fungsi sistem saraf dengan lebih baik?

2. Bagian mana dari sistem saraf yang menurut Anda paling kompleks dan mengapa?

3. Bagaimana Anda akan menjelaskan pentingnya sistem saraf kepada seseorang yang tidak memahami subjek ini?

Kesimpulan

Durasi: (5 - 10 menit)

Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengonsolidasikan pembelajaran siswa, menekankan keterhubungan antara teori dan praktik serta pentingnya sistem saraf dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ringkasan ini membantu memastikan bahwa konsep-konsep kunci diingat dan diapresiasi sepenuhnya, menutup pelajaran dengan pemahaman yang jelas tentang topik yang dipelajari.

Ringkasan

Dalam penutup ini, kami merangkum poin-poin utama yang dibahas tentang sistem saraf, menyoroti fungsi otak, batang otak, dan komponen lainnya, serta perbedaan antara sistem saraf pusat dan tepi.

Koneksi Teori

Pelajaran ini disusun untuk menghubungkan teori yang dipelajari di rumah dengan aktivitas praktis di kelas, memungkinkan siswa untuk menerapkan dan memvisualisasikan cara kerja sistem saraf melalui simulasi dan konstruksi. Metode ini memfasilitasi pemahaman proses teoretis secara dinamis dan menarik.

Penutupan

Kita menekankan relevansi sistem saraf dalam kehidupan sehari-hari, dengan menunjukkan bahwa pemahaman yang lebih dalam tentang sistem ini sangat penting tidak hanya untuk karir kesehatan di masa depan tetapi juga untuk memahami kemampuan dan reaksi sehari-hari kita.

Teachy logo

Kami menciptakan kembali kehidupan guru dengan kecerdasan buatan

Instagram LogoLinkedIn LogoTwitter LogoYoutube Logo
BR flagUS flagES flagIN flagID flagPH flagVN flagID flagID flag
FR flagMY flagur flagja flagko flagde flagbn flagID flagID flagID flag

2023 - Semua hak dilindungi undang-undang