Rencana Pelajaran | Pembelajaran Sosioemosional | Peran Pertanian dalam Ekonomi Daerah
Kata Kunci | Pertanian, Ekonomi Daerah, Petani Lokal, Pasar Tradisional, Keterkaitan Hasil Pertanian dan Ekonomi, Kecerdasan Emosional, RULER (Recognize, Understand, Label, Express, Regulate), Meditasi Hening, Role-play, Cerita Lokal, Simulasi Pasar |
Sumber Daya | Papan tulis dan spidol, Kertas dan alat tulis, Panduan meditasi dan musik alam, Karpet atau matras untuk latihan meditasi, Properti sederhana untuk role-play (topi petani, kain serbet, pakaian tradisional), Gambar atau poster pertanian dan pasar tradisional, Alat bantu visual (slide presentasi atau video pendek tentang pertanian lokal) |
Kode | - |
Tingkat | Kelas 4 SD |
Disiplin | Ilmu Pengetahuan Sosial |
Tujuan
Durasi: (10 - 15 minutes)
Tujuan dari langkah Objectives ini adalah untuk menetapkan fondasi pembelajaran yang menyatukan pengetahuan tentang peran pertanian dalam mendukung perekonomian daerah dengan pengembangan kemampuan emosional siswa. Langkah ini bertujuan agar siswa tidak hanya memahami hubungan antara hasil pertanian dan kegiatan ekonomi, tetapi juga belajar mengenali, memahami, dan mengelola emosi yang muncul selama proses belajar melalui diskusi interaktif dan kegiatan bersama. Dengan demikian, siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam serta pengalaman belajar yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari di lingkungan mereka.
Tujuan Utama
1. Memahami peran penting pertanian dalam ekonomi daerah dengan mengenali keterkaitan antara hasil pertanian dan aktivitas ekonomi lokal.
2. Mengembangkan kecerdasan emosional siswa melalui pengenalan dan pengelolaan emosi diri saat mendiskusikan peran pertanian, sesuai dengan metode RULER.
Pendahuluan
Durasi: (15 - 20 minutes)
Kegiatan Pemanasan Emosional
Meditasi Hening di Alam
Aktivitas ini menggunakan panduan meditasi hening yang bertujuan untuk membantu siswa mencapai kondisi fokus, hadir, dan konsentrasi melalui teknik pernapasan mendalam dan visualisasi. Siswa akan diminta untuk menutup mata dan membayangkan suasana alam pedesaan, seperti sawah yang luas, sehingga mereka dapat lebih merasakan ketenangan sekaligus memahami hubungan emosional dengan lingkungan sekitar. Aktivitas ini juga akan membantu mereka mengenali dan menyadari perasaan yang muncul saat belajar tentang peran pertanian dalam kehidupan ekonomi di daerah masing-masing.
1. Langkah 1: Instruksikan siswa untuk duduk dengan nyaman di kursi atau karpet kelas dengan posisi yang tenang dan santai.
2. Langkah 2: Minta siswa menutup mata perlahan dan jelaskan bahwa sesi ini bertujuan untuk fokus pada pernapasan dan merasakan keheningan.
3. Langkah 3: Pandu siswa untuk menarik napas dalam melalui hidung selama empat hitungan, tahan napas sejenak, lalu hembuskan perlahan melalui mulut hingga hitungan empat. Ulangi proses ini sebanyak 3-4 kali.
4. Langkah 4: Ajak siswa untuk membayangkan berada di tengah sawah yang asri, mendengar alunan angin dan suara alam, sambil merasakan kesejukan udara pedesaan.
5. Langkah 5: Instruksikan siswa untuk menyadari setiap emosi atau perasaan yang muncul dan mencatatnya secara mental tanpa menghakimi.
6. Langkah 6: Akhiri sesi dengan meminta siswa membuka mata perlahan dan mengajak mereka berbagi pengalaman singkat tentang perasaan yang mereka rasakan selama meditasi.
Kontekstualisasi Konten
Kontekstualisasi: Materi tentang peran pertanian dalam ekonomi daerah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari di sekitar desa. Cerita tentang petani lokal yang bekerja keras, hasil pertanian yang memengaruhi ketersediaan pangan, dan peran pertanian dalam membuka lapangan kerja akan diceritakan dengan bahasa yang mudah dipahami. Siswa diajak untuk melihat betapa pentingnya setiap hasil pertanian bagi kesejahteraan masyarakat dan bagaimana setiap kegiatan ekonomi lokal saling berhubungan dengan kehidupan sehari-hari mereka, seperti membantu keluarga dan tetangga untuk hidup lebih sejahtera.
Dengan menggunakan cerita nyata dari lingkungan sekitar, siswa akan termotivasi untuk menyadari nilai-nilai selain pengetahuan akademik, yaitu nilai kecerdasan emosional berupa empati dan penghargaan terhadap kerja keras petani. Pendekatan ini juga mendorong siswa untuk menghargai peran mereka dalam menjaga kelestarian ekonomi dan budaya lokal melalui kegiatan yang mendukung pertanian dan kehidupan sosial di daerah mereka.
Pengembangan
Durasi: (60 - 75 minutes)
Panduan Teori
Durasi: (25 - 30 minutes)
1. Definisi dan Konsep Dasar: Menjelaskan apa itu pertanian dan ekonomi daerah. Jelaskan bahwa pertanian adalah kegiatan bercocok tanam dan beternak yang mendukung kehidupan masyarakat lokal, sedangkan ekonomi daerah mencakup semua kegiatan ekonomi yang terjadi di suatu wilayah, terutama yang didukung oleh hasil pertanian.
2. Peran Pertanian dalam Ekonomi: Uraikan bagaimana hasil pertanian seperti padi, sayuran, dan buah-buahan menjadi komponen penting dalam pasar lokal. Beri contoh kegiatan pasar tradisional di desa dan bagaimana produk hasil tani meningkatkan pendapatan keluarga serta membuka lapangan pekerjaan.
3. Hubungan Antara Hasil Pertanian dan Aktivitas Ekonomi: Berikan penjelasan tentang keterkaitan antara hasil pertanian dengan berbagai kegiatan ekonomi, seperti perdagangan lokal, pengolahan pangan, dan jasa pendukung. Gunakan analogi 'roti dan selai' untuk menggambarkan betapa hasil pertanian saling melengkapi peran sektor ekonomi lainnya.
4. Dampak Sosial dan Ekonomi: Bahas dampak positif pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi pengangguran, serta tantangan yang mungkin terjadi jika sektor pertanian mengalami gangguan. Contohkan cerita nyata dari petani lokal yang bekerja keras demi keberlangsungan ekonomi di daerah.
5. Kaitan dengan Kecerdasan Emosional: Integrasikan nilai-nilai RULER dengan menjelaskan bagaimana kegiatan pertanian mengajarkan rasa tanggung jawab, empati, dan kerja sama. Misalnya, ketika petani menghadapi kegagalan panen, mereka harus mengenali, memahami, memberi label, mengekspresikan, dan mengatur emosi sehingga dapat mencari solusi bersama.
Kegiatan dengan Umpan Balik Sosioemosional
Durasi: (35 - 40 minutes)
Atividade de Conexão Emocional
Aktivitas ini meminta siswa untuk melakukan role-play dalam simulasi pasar pertanian lokal. Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk membuat skenario singkat yang menggambarkan interaksi antara petani, pembeli, dan penjual. Melalui permainan peran ini, siswa dapat memahami bagaimana hasil pertanian berperan dalam ekonomi daerah sekaligus mengenali dan mengelola emosi mereka dengan menerapkan metode RULER.
1. Bagi siswa ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa.
2. Minta setiap kelompok membuat skenario singkat mengenai pasar pertanian lokal, dengan memasukkan elemen emosi, seperti kegembiraan seorang petani atau rasa cemas seorang pembeli.
3. Instruksikan siswa untuk menggunakan imajinasi mereka dengan berpakaian sebagai petani, penjual, atau pembeli sehingga simulasi terasa nyata.
4. Setelah simulasi selesai, kumpulkan seluruh siswa untuk sesi berbagi pengalaman.
5. Setiap siswa diminta menyampaikan satu perasaan yang mereka rasakan selama role-play dan menjelaskan penyebabnya.
6. Dorong diskusi dengan menggunakan metode RULER untuk mengenali, memahami, memberi label, mengekspresikan, dan mengatur emosi.
Diskusi dan Umpan Balik Kelompok
Dalam sesi diskusi dan umpan balik, guru diminta untuk menerapkan prinsip RULER. Langkah pertama adalah mengenali (Recognize) emosi dengan meminta setiap siswa menyebutkan perasaan yang mereka alami selama permainan. Guru perlu memberikan ruang bagi siswa untuk berbagi pengalaman secara terbuka, kemudian membantu mereka memahami (Understand) bahwa setiap perasaan yang muncul memiliki latar belakang dan alasan, seperti kegembiraan atas keberhasilan atau kecemasan menghadapi tantangan.
Selanjutnya, guru harus membantu siswa memberi label (Label) emosi dengan tepat, sehingga mereka dapat mengungkapkan perasaan dengan kata-kata yang akurat. Guru juga mendorong siswa mengekspresikan (Express) emosi mereka dengan cara yang sopan dan konstruktif. Terakhir, guru mengarahkan diskusi tentang cara mengatur (Regulate) emosi, misalnya dengan menyarankan strategi sederhana seperti mengambil napas dalam atau berdiskusi dengan teman sebangku ketika merasa cemas. Melalui proses ini, siswa mendapatkan pengalaman praktis dalam pengelolaan emosi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Durasi: (10 - 15 minutes)
Refleksi dan Regulasi Emosional
Guru mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi secara terbuka melalui diskusi kelas atau melalui penulisan singkat. Dalam kegiatan ini, siswa diajak untuk menggambarkan tantangan yang mereka hadapi selama pelajaran tentang peran pertanian dalam ekonomi daerah, serta bagaimana mereka merasakan dan mengelola emosi yang muncul. Siswa didorong untuk menyebutkan perasaan seperti kegembiraan, kecemasan, atau kebingungan yang mungkin dirasakan selama simulasi pasar dan interaksi kelompok. Guru membuat suasana yang mendukung agar setiap siswa merasa aman untuk berbagi pengalaman dan strategi pengaturan emosinya secara jujur dan terbuka.
Tujuan: Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong siswa melakukan penilaian diri secara mendalam mengenai bagaimana mereka menghadapi situasi yang menantang dalam konteks pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat mengenali, memahami, dan menyesuaikan strategi pengelolaan emosi mereka, sehingga dapat mengatasi tekanan dan tantangan serupa di masa depan dengan lebih efektif.
Pandangan ke Masa Depan
Guru mengajak siswa untuk merumuskan tujuan pribadi dan akademis yang berkaitan dengan peran pertanian dalam ekonomi daerah. Guru meminta siswa menuliskan target yang ingin dicapai, baik dalam aspek pembelajaran maupun dalam penerapan cara mengelola emosi yang telah dipelajari, misalnya dalam menghadapi tantangan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar. Melalui kegiatan ini, siswa didorong untuk merefleksikan pembelajaran hari itu dan memproyeksikan bagaimana ilmu yang diperoleh dapat membantu mereka berkembang secara pribadi dan akademis.
Penetapan Tujuan:
1. Meningkatkan pemahaman tentang peran pertanian dalam perekonomian lokal
2. Mengembangkan keterampilan mengelola emosi dalam situasi menantang
3. Menetapkan tujuan belajar yang nyata untuk peningkatan kinerja akademis
4. Meningkatkan kemampuan kerja sama dan empati terhadap teman sebangku Tujuan: Tujuan dari kegiatan penutupan ini adalah untuk memperkuat kemandirian siswa serta mendorong penerapan praktis ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menetapkan tujuan pribadi dan akademis, siswa diharapkan semakin mandiri dan siap menghadapi tantangan mendatang, sekaligus melanjutkan proses pengembangan diri yang holistik dalam aspek emosional dan intelektual.